Sahabat Yang Beriman

Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar.

Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan.

Sahabat sejati menjadi pendorong impian.

Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah

Tuesday, September 21, 2010

TAHUKAH ANDA

Kita dilahirkan dengan dua mata di depan,
karena seharusnya kita melihat yang ada di depan,

Kita lahir dengan dua telinga, satu kiri dan satu di kanan,
sehingga kita dapat mendengar dari kedua sisi.

Menangkap pujian maupun kritikan, dan melihat mana yang benar.

Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di kepala,
sehingga bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya.
Tak seorang pun yang dapat mencuri isi otak kita,
yang lebih berharga dari segala permata yang ada.

Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan satu mulut. Karena mulut tadi adalah senjata yang tajam, yang dapat melukai, memfitnah, bahkan membunuh.

Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.

Kita dilahirkan dengan satu hati,
yang mengingatkan kita untuk menghargai
dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati.
Belajar untuk mencintai dan menikmati dicintai,
tetapi jangan mengharapkan orang lain mencintai anda
dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan.

Berikanlah cinta tanpa mengharapkan balasan,
maka anda akan menemukan bahwa
hidup ini akan menjadi lebih indah.

MEMAAFKAN


MEMAAFKAN

Banyak orang marah karena dimanfaatkan orang lain, padahal sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Orang-orang yang hidupnya baik adalah orang-orang yang dimanfaatkan oleh orang banyak. Karena dia dimanfaatkan maka dia disebut bermanfaat. Maka jadilah pribadi yang ikhlas dimanfaatkan bagi kebaikan orang lain

Cara mengerti wanita yang terbaik adalah mencintainya, karena cinta itu kemampuan menerima orang apa adaanya.

Berfoluslah kepada hal-hal yang menjadikan kita bernilai.

Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Kalau jalan-jalan kejujuran itu jalan Tuhan, maka setialah kepada yang jujur. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Sombong adalah sifat yang dimiliki manusia dengan menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain


Semuanya bisa menjadi bintang hanya jalannya berbeda, dan yang paling indah adalah apabila kita berhasil melakukan hal yang tadinya diragukan orang.

Semakin sederhana sebuah tuntunan semakin mudah untuk dilaksanakan.

Jadilah orang baik, sehingga orang yang tidak mengenal kebaikan menjadi mengenal kebaikan, karena dia mengenal kita.

Kalau kita beragama jadilah pribadi yang mewakili agama itu dengan baik, sehingga orang yang tidak mengerti agama kita, mengerti agama kita karena dia mengenal kita

Sumber : Mario Teguh

Marah.


MARAH

Mario Teguh, Golgen Ways


Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada karena hal-hal yang membuat kita merasa marah.

Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita itu, sehingga kita sering bereaksiberlebihan dalam kemarahan.

Hanya karena Anda menyadari dengan baik tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat Anda merasa marah.

Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itulah yang menjadikan Anda tampil sabar.

Bila kita cukup adil kepada diri kita sendiri, dan mampu untuk sekejap menikmati kedamaian kita akan melihat dengan jelas bahwa kita sering menuntut orang lain untuk berlaku seperti yang tidak kita lakukan.

Dan dengannya, bukankah kemarahan Anda juga penunjuk jalan bagi Anda untuk menemukan perilaku-perilaku baik yang sudah Anda tuntut dari orang lain,tetapi yang masih belum Anda lakukan?

Lalu, mengapakah Anda berlama-lama dalam kemarahan yang sebetulnya adalah tanda yang nyata bahwa Anda belum memperbaiki diri? Katakanlah, tidak ada orang yang cukup penting yang bisa membuat saya marah dan berlaku rendah.

LIHAT


L I H A T

Lihat ke dalam Apakah yang anda rasakan

Lihat kebelakang Apakah ada pelajaran

Lihat ke sekeliling Apakah yang sedang terjadi

Lihat ke depan Apakah yang anda ingin capai

Lihat ke samping Apakah sumber daya yang tersedia bagi anda

Lihat ke atas Apakah bagian yang Tuhan kerjakan

John Maxwell